Good Luck Have Fun

Monday, 6 October 2014

Jurnal Basis Data

Database yang di gunakan perusahaan tersebut

LANDASAN TEORI

Salah satu dari teknologi sistem informasi adalah basis data atau sering disebut database. Adapun definisi dari basis data menurut Connolly  yang berbunyi database is a single, large repository of data which can be used simultaneously by manydepartments and users atau dengan kata lain basis data adalah tempat penyimpanan data yangbesar dan tunggal yang dapat digunakan secara bersamaan oleh beberapa departemen atau pengguna.

Pengertian Normalisasi
Menurut Whitehorn normalisasi merupakan suatu proses yang memudahkan desain struktur table secara benar sehingga query yang tak dapat ditanyakan tidak muncul. Disamping itu, normalisasi cenderung meminimumkan duplikasi data di dalam suatu basis data. Ini memiliki keunggulan dalam mengurangi ruang simpan yang dibutuhkan maupun mempercepat query.

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Perancangan Basis Data Perancangan basis data dalam penelitian ini melalui tiga tahap perancangan yaituperancangan conceptual, logical, dan physical

Perancangan Basis Data Conceptual
Perancangan konseptual merupakan tahap awal dalam merancang basis data. Pada tahapini dilakukan pembangunan model data konseptual lokal yang melalui beberapa tahap yaitu :

Identifikasi Jenis Entity
Mengidentifikasi jenis entity dengan menentukan obyek utama yang akan menjadi entity pada model data. Dalam merancang basis data klaim asuransi kerugian, identifikasientity-entity yang berperan penting dalam pelaksanaan proses klaim. Dokumentasikan entity-entity tersebut dengan memberi nama beserta definisinya, dan jelaskan setiap kejadian yang terjadi pada setiap entity.

Identifikasi Jenis Relasi
Menentukan jenis relasi yang terdapat diantara entity-entity tersebut. Jenis relasi dapat ditentukan dengan merancang Entity-Relationship(ER) Diagrams. Jenis relasi tersebut dapat didokumentasikan dengan membuat multiplicity constraints diantara entity

Dokumentasi Atribut
Pada tahap perancangan ini, dilakukan identifikasi atribut-atribut yang sesuai dengan entity dan relasi yang telah dipilih pada tahap sebelumnya. Setelah atribut-atribut tersebut di identifikasi, tentukan namanya dan berikan penjelasan singkat agar dapat dimengerti oleh user. Selain itu, tentukan juga tipe data yang akan digunakan beserta panjang variabelnya dan tentukan apakah atribut tersebut bersifat multi-valued atau null.

Mempertimbangkan Fungsi Konsep Enhanced Modelling
Pada tahap perancangan ini, model ER yang telah dirancang dapat dikembangkan denganmenggunakan fungsi konsep enhanced modeling seperti generalisasi/spesialisasi,agregasi, dan komposisi. Pada model ER ini digunakan pendekatan spesialisasi yaitudengan menentukan satu superkelas dan beberapa subkelas. Entity Polis memiliki tigasubkelas yaitu polis kendaraan bermotor, polis kebakaran, dan polis pengangkutan cargo.

Perancangan Basis Data Logical
Pada tahap perancangan logikal, dilakukan pemetaan model data konseptual lokalmenjadi model data logikal lokal untuk setiap view yang kemudian akan digabungkan menjadimodel data logikal global. Berikut tahapannya :
1.               Hilangkan ciri-ciri yang tidak sesuai dengan model relasional.
Menghilangkan relasi biner many-to-many, menghilangkan relasi rekursif many-to-many, menghilangkan relasi kompleks, dan menghilangkan atribut-atribut yang bersifat multi-valued.
2.               Buat relasi untuk model data logikal lokal.
Pada tahap ini, dilakukan pembentukan relasi untuk model data logikal lokal untukmenggambarkan entity-entity, relasi-relasi, dan atribut-atribut yang telah diidentifikasi.Langkah awal perancangan ini yaitu menentukan nama relasi diikuti dengan atribut-atributnya. Setelah itu, tentukan primary key dan foreign key dari relasi tersebut. Dari relasi-relasi tersebut, gambarkan hubungan yang terjadi diantaranya.
3.               Normalisasi.
Proses normalisasi melalui beberapa langkah yaitu normal pertama yangmenghilangkan repeating group, normal kedua yang menghilangkan ketergantungan sebagianpada primary key, dan normal ketiga yang menghilangkan ketergantungan transitif padaprimary key.
4.               Tentukan Integrity Constraints.
Integrity constraints dilakukan untuk mencegah basis data menjadi tidak konsisten.Referential integrity merupakan salah satu jenis integrity constraints, yang bertujuan agarforeign key pada relasi anak mengacu ke nilai yang ada pada relasi induk. Terdapat beberapacara dalam melakukan referential integrity antara lain no action yang artinya tabel induk tidakboleh dihapus bila ada hubungan dengan tabel anak, cascade yang artinya aksi yangdilakukan pada tabel induk akan mempengaruhi tabel anak, dan set null yang artinya bila tabelinduk dihapus maka pada tabel anak secara otomatis akan diberi nilai null.
5.               Buat model data logikal global dan gabungkan model data logikal lokal menjadi model global.
Pada tahap ini, dilakukan penggabungan antara model data logikal lokal dan logikalglobal.
6.               Bagan ERD Logikal.
Merancang bagan ERD logikal global.
4. Perancangan Basis Data Physical
Perancangan basis data fisikal merupakan tahap akhir perancangan basis data. Tujuanperancangan basis data fisikal yaitu untuk menghasilkan suatu gambaran implementasi daribasis data pada penyimpanan sekunder. Berikut tahapannya :
1.               Rancang Relasi Basis
Tahap awal pada perancangan fisikal ini bertujuan untuk memutuskan bagaimanauntuk menggambarkan relasi basis model data logikal global pada DBMS.
2.               Analisa Transaksi
Analisa transaksi dilakukan untuk memahami penggunaan transaksi atau query yangakan dijalankan pada basis data dan untuk menganalisa transaksi-transaksi yang penting atauyang sering digunakan. Informasi yang didapat dari hasil analisa tersebut dapat digunakandalam pemilihan indeks yang tepat. Analisa transaksi dapat dilakukan dengan matriksreferensi silang antara transaksi dan relasi.
3.               Pemilihan Organisasi File
Pada tahap ini dilakukan pemilihan organisasi file yang berguna untuk menyimpandata secara efisien. Basis data asuransi ini menggunakan organisasi file clusters, tepatnyaclustered indexes, karena penyimpanan baris datanya secara berurutan pada clustered indexkey sehingga proses pencarian data menjadi lebih efisien. Setiap tabel hanya dapatmempunyai satu clustered index karena baris data hanya dapat diurutkan berdasarkan satujenis pengurutan.
Pemilihan Indeks
Pada tahap perancangan ini, akan dilakukan pemilihan indeks yang bertujuan untukmenentukan indeks yang dapat meningkatkan daya guna sistem.

Adapun software database yang di gunakan oleh perusahaan ini Microsoft SQL Server dengan bertujuan sebagai berikut :
1. Mampu membuat mirroring dan clustering.
2. Mempunyai performa tinggi.
3. Pengendalian terpusat.
4. Fitur kinerja yang baik.
5. Mendukung berbagai perangkat keras dan lunak.
6. Mudah digunakan, baik oleh client maupun saat instalasi.
7. Sistem basis data profesional.
8. Mendapat dukungan penuh dari Microsoft, hal yang tidak dimilki oleh produk lain.
9. Memiliki fitur untuk restorasi dan pemulihan data.
10. Dilengkapi dengan manajemen password yang baik.
11. Kompatibel dengan segala jenis skala usaha.
12. Kemampuan mengatur pengguna dan hak aksesnya terhadap basis data.
13. Memiliki keamanan yang baik.
14. Memiliki kemampuan untuk melakukan backup, rollback, dan pemulihan data.

Jadi untuk mengetahui akan kesimpulan dari penggunaan database yang di gunakan perusahaan tersebut ada di pembahasan berikutnya di sini



No comments:

Post a Comment